MOSKOW (Arrahmah.id) — Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah mengatakan kepada Iran untuk menghindari korban sipil dalam setiap serangan balasan terhadap Israel atas balasan pembunuhan pemimpin kelompok perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh. Namun meski demikian Rusia tetap mengirim sistem pertahanan udara ke Iran.
Dilansir The New York Times (7/8/2024), informasi pengiriman tersebut diberi tahu oleh dua pejabat Iran. Salah satunya mengatakan bahwa Rusia telah mulai mengirimkan radar canggih dan peralatan pertahanan udara.
Peringatan dari Putin sendiri, menurut The Guardian, disampaikan Sergei Shoigu, mantan menteri pertahanan dan sekretaris dewan keamanan nasional Rusia, saat ia mengunjungi Teheran setelah kematian Haniyeh pekan lalu.
“Kami siap bekerja sama sepenuhnya dengan Iran di berbagai bidang,” ujar Shoigu.
Sementara itu, presiden Iran, Masoud Pezeshkian, berterima kasih kepada Moskow karena mendukung Iran di masa sulit. Ia menambahkan bahwa ia ingin memperkuat hubungan dengan Rusia.
Diplomat utama AS, Anthony Blinken, mengatakan kepada G7 pada akhir pekan bahwa hanya ada sedikit informasi tentang bentuk serangan yang diharapkan, tetapi kemungkinan besar akan terjadi pada akhir Selasa, jika memang terjadi.
Para pejabat AS dan Israel yakin bahwa Iran akan berkoordinasi dengan sekutunya di kawasan tersebut, yang juga dikenal sebagai Poros Perlawanan, terdiri dari kelompok-kelompok, termasuk Hizbullah di Libanon dan Houthi di Yaman.
Di balik pintu tertutup, AS telah berupaya meredakan ketegangan antara Israel, Iran, dan sekutunya masing-masing.
Dalam upaya putus asa untuk meredakan ketegangan, Biden kemarin menelepon Raja Abdullah II dari Yordania, yang membantu menjatuhkan pesawat nirawak dan rudal Iran dalam pertikaian sebelumnya pada April.
Blinken menelepon pejabat tinggi di Qatar dan Mesir, perantara utama yang mengupayakan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan.
“Kami terlibat dalam diplomasi yang intens, hampir sepanjang waktu, dengan pesan yang sangat sederhana, semua pihak harus menahan diri dari eskalasi,” kata Blinken setelah bergabung dengan pejabat tinggi lainnya dalam pertemuan di Gedung Putih.
“Sangat penting bagi kita untuk memutus siklus ini dengan mencapai gencatan senjata di Gaza,” kata Blinken. (hanoum/arrahmah.id)