KHARTOUM (Arrahmah.com) – Kementerian luar negeri Sudan menyatakan penolakannya terhadap keputusan Komisi Afrika untuk memberikan status pengamat kepada “Israel” di Uni Afrika, meskipun telah menjalin hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tahun lalu.
Kementerian luar negeri Khartoum mengatakan sikapnya jelas mengenai status pengamat “Israel”, memprotes bahwa keputusan itu dibuat tanpa berkonsultasi dengan negara-negara anggota.
“Ini adalah pendekatan yang ditolak dan bertentangan dengan upaya dan prinsip-prinsip Uni Afrika dan itu merusak semangat kerja sama, saling menghormati dan konsensus,” kata pernyataan kementerian.
Sudan dan “Israel” menormalkan hubungan tahun lalu, tetapi upaya untuk menindaklanjuti kesepakatan ini berjalan lambat.
Sesi reguler ke-39 Uni Afrika dimulai Kamis (14/10/2021) di ibukota Ethiopia Addis Ababa dan berlangsung hingga Jumat.
Pada bulan Juli, “Israel” diberikan status pengamat resmi di Uni Afrika, tujuan yang telah diusahakan oleh para diplomat negara itu selama hampir dua dekade.
Langkah tersebut memicu kemarahan di sejumlah negara Uni Afrika, termasuk Aljazair, Afrika Selatan, dan Namibia, dan dikutuk oleh warga Palestina dalam berbagai kesempatan. (Althaf/arrahmah.com)