DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Suriah pada Senin (18/6/2012) kembali menembakkan mortar pada sejumlah area yang diduga menjadi pusat pemberontakan di kota Homs dan Damaskus, meskipun PBB sudah memberikan peringatan bahwa tindakan adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sementara itu, presiden AS, Barack Obama, akan bertemua dengan rekannya dari Rusiah, Vladimir Putin, pada konferensi G20 untuk mendiskusikan perbedaan pandangan mengenai konflik berdarah di Suriah.
“Penembakan dan penyerangan kembali terjadi di kota Homs. Bahkan ledakannya terdengar hingga ke lingkungna Khaldiyeh,” kata Observatori HAM Suriah. Lembaga ini juga menyatakan bahwa 34 orang tewas di seluruh penjuru Suriah akibat serangan pasukan rezim pada hari Senin (18/6).
Meningkatnya eskalasi kekerasan di Suriah membuat para pengamat PBB pada akhir pekan menangguhkan misi pemantauan mereka.
Kepala misi, Mayor Jenderal Robert Mood, mendesak pihak yang bertikai untuk “memungkinkan perempuan, anak, orang tua dan korban yang terluka untuk meninggalkan zona konflik, tanpa prasyarat dan menjamin keselamatan mereka.”
Kelompok oposisi utama, Dewan Nasional Suriah pada hari Minggu (17/6) mendesak PBB untuk menekan rezim Suriah dengan menggunakan Bab VII piagam PBB, yang memungkinkan tindakan militer dikenakan pada suatu negara.
Sementara itu, Obama rencananya bertemu Putin hari Senin (18/6) di tengah harapan bahwa Rusia, sekutu Presiden Bashar al-Assad, pada akhirnya akan membantu mengurangi krisis di Suriah.
Rusia juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengirimkan dua kapal serbu amfibi ke pelabuhan Tartus Suriah dengan dalih menjamin keamanan warganya, kantor berita Interfax melaporkan. (althaf/arrahmah.com)