JAKARTA (Arrahmah.com) – Ternyata popularitas Jokowi yang didongkrak habis oleh media massa, sampai-sampai kencingnya aja diberitakan, tidak ngefek alias tidak berpengaruh signifikan buat perolehan suara PDIP. Padahal Jokowi sudah digadang-gadang sebagai calon presiden oleh PDIP sebulan sebelum pemilu legislatif 2014 digelar.
Jaringan Suara Indonesia menilai popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak terlalu meningkatkan elektabilitas partai di Pemilu Legislatif 2014. Hal ini tampak jelas dari hasil hitung cepat yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga survei
“Figur Jokowi ternyata tidak berpengaruh besar untuk meningkatkan elektabilitas partai karena publik bisa menilai memilih partai atau figur presiden,” kata Wakil Direktur JSI Fajar S Tamin dalam konferensi pers di Jakarta, lansir antara Rabu (10/4/2014).
Dia menilai kecil kemungkinan sosok bakal calon presiden yang dimiliki sebuah partai dapat meningkatkan elektabilitas parpol, karena kader dan mesin partailah yang menentukan pilihan masyarakat kepada partai.
“Efek popularitas Jokowi tidak signifikan meningkatkan partai, misalnya di Jawa Tengah yang baru Pilkada lebih didorong mesin partai,” katanya.
Fajar menilai mesin partai PDI-P bergerak maksimal sehingga mampu meraih suara pertama dalam Pemilu 2014. Selain itu, kader partai juga bergerak maksimal dan efektif menggaet pemilih di tingkat akar rumput.
“Misalnya di Jawa Tengah, kader di tingkat akar rumput bergerak sehingga meningkatkan suara partai secara signifikan bukan berdasarkan faktor ketokohan,” ujarnya.
JSI memprediksi PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu 2014 berdasarkan hasil hitung cepat lembaga itu yaitu meraih 18,95 persen. Angka ini jauh dibawah ekspektasi kubu PDIP yang mencapai nilai 25 persen.
(azm/arrahmah.com)