HUDAIDAH (Arrahmah.com) – Pemimpin kelompok teroris Syiah Houtsi di Yaman mengatakan dia tidak akan menyerah kepada pasukan pro-pemerintah yang didukung koalisi Saudi saat pertempuran sengit untuk menguasai kota pelabuhan penting terus berkecamuk.
“Apakah musuh berpikir bahwa menembus daerah ini atau itu, atau merebut daerah ini atau itu, berarti kami akan menyerah dan menyerahkan kendali?” Abdel Malik Al-Houthi mengatakan pada Rabu (7/11/2018) dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi seperi dilansir Al Jazeera.
“Ini tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi,” klaimnya.
Hudaidah adalah pelabuhan strategis yang menjadi pintu masuk utama bagi bantuan kemanusiaan dan merupakan titik masuk bagi lebih dari 70 persen impor ke Yaman.
Hampir 200 orang telah tewas dalam pertempuran sengit di pinggiran Hudaidah, termasuk 27 teroris Syiah Houtsi dan 12 pasukan pro-pemerintah yang tewas dalam 24 jam terakhir.
Para pemberontak mengakui bahwa mereka telah kehilangan wilayah dalam pertempuran untuk Hudaidah dan menuduh pasukan pro-pemerintah memprovokasi eskalasi kekerasan.
“Musuh mendapat keuntungan dari jumlahnya, yang semakin meningkat untuk menekan kota Hudaidah,” ujar pemimpin Houtsi.
Pernyataannya datang tak lama setelah pasukan yang didukung Saudi mengatakan mereka telah menggempur posisi pemberontak dengan serangan udara dan darat, dan sekarang mengendalikan jalan utama menuju kota pelabuhan. (haninmazaya/arrahmah.com)