KAIRO (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly telah menegaskan dukungan negaranya kepada Arab Saudi untuk menerapkan semua ketentuan Perjanjian Riyadh, menekankan bahwa Kairo percaya bahwa solusi politik adalah cara terbaik untuk menyelesaikan krisis Yaman.
Di sela-sela kunjungan rekannya dari Yaman, Maeen Abdul-Malik, ke Kairo pada Minggu (10/10/2021), Perdana Menteri Mesir mengatakan bahwa negaranya menolak upaya untuk merusak kebebasan dan keamanan navigasi di Teluk Arab dan Selat Bab al-Mandab, mengacu pada pelanggaran yang dilakukan Houtsi.
Ia juga menekankan keseriusan Mesir untuk mengoordinasikan upaya negara-negara yang berbatasan dengan Laut Merah dan Teluk Aden dalam proses pengamanan navigasi melalui Selat Bab al-Mandab.
Madbouly membahas keseriusan dampak krisis tangki minyak Safer. Ia menekankan mobilisasi upaya untuk menghadapi bencana lingkungan ini.
Sebuah sesi pembicaraan resmi diadakan antara Mesir dan Yaman, dipimpin oleh dua perdana menteri, mengenai hubungan bilateral antara kedua negara dan masyarakat di berbagai bidang, menurut Kantor Berita resmi Yaman.
Menteri Dalam Negeri Yaman Ibrahim Haidan mengkonfirmasi pada hari yang sama (10/10) bahwa pemerintah Yaman masih berharap untuk mengimplementasikan Perjanjian Riyadh secara literal dan lengkap, menekankan bahwa tanpa menerapkan perjanjian tersebut, tidak ada yang akan dicapai bagi pihak manapun. (Althaf/arrahmah.com)