KAIRO (Arrahmah.com) – Juru Bicara Kabinet Mesir Nader Saad mengatakan kepada saluran TV satelit ON pada Selasa malam (30/11/2021) bahwa warga Mesir yang tidak divaksinasi tidak akan lagi dapat menerima layanan publik di fasilitas pemerintah mulai hari ini (1/12).
Saad mengatakan bahwa setiap warga negara yang ingin memasuki kantor publik sekarang harus menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 atau hasil tes negatif PCR baru-baru ini sesuai keputusan pemerintah yang diambil pada awal Oktober.
Bank, stasiun metro, dan sarana transportasi umum lainnya telah dikecualikan dari keputusan pemerintah asalkan pelanggan mengikuti tindakan pencegahan.
Sebelumnya pada pertengahan November, pegawai negeri sipil yang tidak divaksinasi juga dilarang masuk ke kantor mereka kecuali mereka memberikan hasil tes PCR.
Pekan lalu, Universitas Kairo tidak mengizinkan mahasiswa yang tidak divaksinasi untuk mengikuti ujian tengah semester mereka. Sebelum itu, siswa yang tidak divaksinasi dilarang memasuki kampus universitas dan tinggal di asrama.
Vaksin Covid-19 gratis dari berbagai merek tersedia melalui kementerian kesehatan di seluruh negeri. Tetapi beberapa warga Mesir, terutama yang berpendidikan paling rendah, dilaporkan menahan diri untuk tidak divaksinasi. Mereka percaya bahwa vaksin tersebut dapat menyebabkan kematian atau efek samping yang serius.
Pada Selasa malam (30/11), kementerian kesehatan Mesir melaporkan total 949 kasus Covid-19 dan 62 kematian, di antara populasi sekitar 101 juta.
Angka-angka ini diyakini tidak akurat, karena pasien sering mengasingkan diri tanpa melaporkan kasus positif ke kementerian.
Keluarga yang kehilangan kerabat mereka karena Covid-19 mengatakan kepada New Arab bahwa mereka yakin pihak berwenang Mesir berusaha menghindari kepanikan publik dengan tidak mencatat penyakit itu sebagai penyebab kematian di surat kabar resmi. (Althaf/arrahmah.com)