KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir hari ini (30/6/2018) menutup penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza yang diduduki selama tiga hari, ini adalah pertama kalinya perbatasan ditutup sejak dibuka pada awal bulan suci Ramadhan.
Kantor informasi dari penyeberangan Rafah mengumumkan bahwa penyeberangan akan ditutup di kedua arah selama tiga hari.
“Pihak berwenang Mesir mengatakan kepada kami untuk menutup Rafah menyeberang ke dua arah selama tiga hari dari Jumat hingga Minggu,” kata kantor itu dalam pernyataan singkat.
Dalam pernyataan itu, pihak berwenang Mesir tidak memberikan alasan untuk penutupan tersebut.
Pada 18 Mei, Kairo mengumumkan pembukaan penyeberangan sepanjang bulan Ramadhan, sebelum mengumumkan perpanjangannya berikutnya.
Penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza adalah satu-satunya jalur darat ke dunia luar bagi dua juta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza. Pihak berwenang Mesir hampir sepenuhnya menutup persimpangan sejak Juli 2013 untuk apa yang mereka klaim sebagai alasan “keamanan”.
Jalur Gaza telah mengalami pengepungan ‘Israel’ selama 11 tahun yang telah membatasi pasokan listrik dan pengiriman obat-obatan penting, membuat warga berjuang untuk bertahan hidup. PBB telah memperingatkan bahwa Gaza bisa menjadi wilayah yang “tidak bisa dihuni” pada 2020. (Althaf/arrahmah.com)