KAIRO (Arrahmah.id) – Mesir dengan tegas membantah klaim ‘Israel’ bahwa mereka sedang mempersiapkan pemindahan sementara 500.000 warga Palestina dari Gaza ke kota yang ditunjuk di Sinai Utara sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk membangun kembali daerah kantong yang dilanda perang itu.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Informasi Negara Mesir pada Jumat (21/3/2025), Kairo dengan tegas menolak tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa tuduhan tersebut sepenuhnya tidak berdasar dan bertentangan dengan sikap Mesir yang sudah lama dan teguh terhadap masalah Palestina.
Pernyataan itu menekankan bahwa Mesir secara konsisten menolak segala upaya untuk mengusir warga Palestina secara paksa atau sukarela, khususnya di wilayah Mesir, sejak dimulainya kampanye militer ‘Israel’ di Gaza pada Oktober 2023.
Pemerintah Mesir menegaskan kembali bahwa setiap pemindahan paksa warga Palestina tidak hanya akan berarti likuidasi perjuangan Palestina tetapi juga akan menimbulkan ancaman langsung dan mendesak terhadap keamanan nasional Mesir.
“Posisi Mesir yang tegas dan berprinsip dalam masalah ini sudah jelas sejak awal dan tidak akan berubah,” demikian pernyataan tersebut.
Hal itu lebih lanjut menggarisbawahi bahwa rencana semacam itu sama sekali tidak konsisten dengan kebijakan dan komitmen Kairo untuk mendukung kedaulatan dan hak-hak Palestina.
Pernyataan itu juga merujuk pada rencana rekonstruksi Mesir untuk Gaza, yang dipresentasikan pada pertemuan puncak darurat Liga Arab pada 4 Maret.
Rencana ini, menurut Kairo, didasarkan pada prinsip untuk memastikan tidak ada warga Palestina yang dipaksa meninggalkan Jalur Gaza, sebuah posisi yang mendapat persetujuan bulat dari para pemimpin Arab di pertemuan puncak tersebut.
Mesir menekankan bahwa fokus harus tetap pada pembangunan kembali Gaza dengan cara yang memungkinkan rakyatnya tetap di tanah air mereka daripada mencari solusi relokasi sementara atau permanen.
Penyangkalan tersebut menyusul laporan yang disebarkan oleh media ‘Israel’, termasuk situs web i24 News, yang mengklaim bahwa Mesir sedang melakukan persiapan untuk relokasi massal warga Palestina dan bahwa diskusi ini telah terjadi di dunia Arab.
Akan tetapi, pemerintah Mesir menepis laporan tersebut dengan menyatakan tidak ada bukti yang diajukan untuk mendukung klaim tersebut.
Kairo menegaskan kembali bahwa perhatian utamanya tetap pada kesejahteraan rakyat Palestina di wilayah mereka sendiri dan bahwa setiap upaya untuk menyebarkan informasi yang salah mengenai masalah ini hanya akan mendistorsi posisi Mesir yang terdokumentasi dengan baik dan berprinsip. (zarahamala/arrahmah.id)