SINAI (Arrahmah.com) – Pemerintah setempat di Sinai memulai tahap kedua dari rencana untuk menggusur ribuan keluarga Mesir yang rumahnya berada dalam jarak 500 meter dari perbatasan dengan Gaza, dalam persiapan untuk pembuatan zona penyangga, sebagaimana dilansir oleh MEMO.
Gubernur provinsi Sinai Utara Mayor Jenderal Abdul Fattah Hrahoor mengatakan: “Pemerintah Mesir memutuskan untuk menggusur sepenuhnya kota Rafah yang berada di perbatasan dengan Jalur Gaza.”
Dalam pernyataan pers, ia mengatakan: “Dalam rangka membangun zona penyangga di perbatasan dengan Jalur Gaza, perlu untuk menghilangkan kota Rafah seluruhnya.”
“Sebuah daerah perumahan bagi keluarga yang mengungsi dari kota Rafah akan dibangun,” jelasnya.
Pemerintah Mesir telah memutuskan untuk mengkompensasi masing-masing keluarga yang tergusur dengan 1.500 pound Mesir ($ 210) untuk menutupi biaya menyewa rumah sementara sampai pembayaran kompensasi finansial penuh.
Sumber Mesir menjelaskan bahwa tahap kedua dari rencana ini adalah untuk mendirikan zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza termasuk evakuasi dan pembongkaran 1.220 rumah di kota Rafah dan menggusur sekitar 2,044 keluarga, setelah mengevakuasi sebanyak 837 rumah yang dihuni oleh 1.156 keluarga di tahap pertama, yang berakhir bulan lalu.
Tindakan Mesir yang menggusur ribuan warga di Rafah memicu kemarahan ekstrim dari warga Rafah terhadap apa yang digambarkan oleh para aktivis sebagai “Nakba kedua Sinai”, dimana Nakba pertama ditandai dengan migrasi mereka setelah pendudukan “Israel” di Sinai pada tahun 1967.
(ameera/arrahmah.com)