KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir menghantam balik seruan yang disampaikan oleh Human Rights Watch (HRW) untuk melakukan penyelidikan internasional atas pembunuhan ratusan demonstran di Kairo oleh pasukan keamanan Mesir dua tahun lalu, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency, Ahad (16/8/2015).
Kementerian luar negeri mengkritik laporan HRW – badan pengawas hak asasi manusia yang berbasis di New York – terkait kematian pendukung mantan presiden Muhammad Mursi di Rabaa al-Adawiya Square sebagai laporan yang “dipolitisasi dan kurang objektivitas.”
Pemerintah Mesir selalu membela pembubaran paksa kamp protes yang berakibat pada kematian ratusan demonstran. Mesir berdalih bahwa pembubaran itu diperlukan untuk mengatasi “teroris” bersenjata dan Mesir menolak permohonan HRW kepada Dewan HAM PBB untuk mendirikan sebuah komisi penyelidikan internasional untuk menyelidiki tragedi berdarah tersebut.
Setidaknya 600 orang terbunuh selama operasi di Rabaa al-Adawiya Square, pada tanggal 14 Agustus 2013, menurut angka resmi. HRW mengatakan bahwa setidaknya 800 yang terbunuh.
Tidak ada polisi yang menghadapi persidangan atas tragedi pembantaian itu.
Kelompok-kelompok HAM menuduh polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, membunuh banyak demonstran yang tidak bersenjata dan menyebutnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
(ameera/arrahmah.com)