KAIRO (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir mengirimkan surat pemberitahuan kepada penjajah zionis Yahudi perihal penghentian kesepakatan pengiriman gas Mesir ke negara teroris itu.
Stasiun TV penjajah zionis Yahudi melaporkan bahwa pemerintah Mesir secara resmi telah menyurati perusahaan EMG yang mengirim gas Mesir ke Israel tentang keputusan pembekuan kesepakatan pengiriman gas tersebut. Departemen Luar Negeri zionis Yahudi sendiri mengaku belum mengetahui berita tersebut.
Mantan mentri perang Israel dan ketua partai Kadima Israel, Shaul Mofaz mengomentari secara negatif penghentian kesepakatan pengiriman gas tersebut. Menurutnya, hal itu berarti Mesir telah merobek-robek ‘perjanjian damai’ Camp David yang telah berlangsung selama 33 tahun dan membuat hubungan kedua negara semakin memburuk. Ia memperingatkan Mesir bahwa AS tidak akan tinggal diam bila ‘anak emas’nya diusik oleh Mesir.
“Hanya AS jaminan satu-satunya bagi kelangsungan perjanjian damai yang telah ditanda tangani oleh Anwar Sadat dan Menachem Begin di Camp David,” kata Mofaz.
Dalam perjanjian Camp David 17 September 1978, presiden Mesir Anwar mengakui kedaulatan penjajah zionis Yahudi. Dengan adanya perjanjian ini, Mesir menghentikan usaha pembebasan Palestina melalui jalan militer. Atas ‘jasanya’ tersebut, Anwar Sadat menerima Hadiah Keamanan Antarabangsa (Nobel Peace Prize). Sementara itu para ulama Islam memberinya hadiah indah, vonis murtad.
(muhib almajdi/arrahmah.com)