MESIR (Arrahmah.com) – Menteri Keuangan Mesir, Hany Kadry Dimian, mengumumkan bahwa anggaran negara Mesir menderita defisit hampir sebesar 12 miliar pound. Dimian menjelaskan bahwa kesenjangan antara pengeluaran dan pendapatan negara begitu jauh, di mana pengeluaran melebihi pendapatan negara, lansir MEMO pada Kamis (13/3/2014).
Pengamat ekonomi mencatat bahwa perekonomian Mesir menghadapi krisis serius di bawah pemerintah junta militer, yang terus bergantung pada bantuan keuangan dan politik yang diberikan oleh negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Bahrain.
Krisis keuangan mendalam yang dialami Mesir itu mendorong pemerintah junta menaikkan pajak warga Mesir yang tinggal di luar negeri, hingga memicu kemarahan warga Mesir di seluruh dunia.
Para ekonom telah memperkirakan “perpajakan yang dikenakan oleh otoritas pajak Mesir akan merugikan perekonomian Mesir dan memaksa warga Mesir untuk memboikot rezim.” (banan/arrahmah.com)