KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang pejabat penting dalam Departemen Keuangan Mesir menyatakan pada Senin (77/1/2013) bahwa ada pinjaman dari para investor senilai 6 milyar dolar untuk membeli sukuk Islam.
Shami Khalaf, penasehat Mentri Keuangan Mesir bidang Strategi Hutang Umum menyatakan bahwa Departemen Keuangan mendapatkan pinjaman dari luar negeri untuk proyek investasi dan bahwa para investor asing siap mengucurkan dana segar sebesar 4 sampai 6 milyar dolar untuk mendanai proyek sukuk Islam pertama di Mesir.
Setelah bertemu dengan Mentri Keuangan baru Sayid Hijazi, Shami Khalaf menambahkan bahwa secara teknis Departemen Keuangan Mesir siap untuk menerbitkan sukuk Islam dengan sistem sewa yang akan menguasai sekitar 99 persen pasar sukuk Islam internasional, laporan kantor berita Anatolia.
Sementara itu Athir Hanurah, kepala divisi perusahaan sentral yang berhubungan langsung dengan Departemen Keuangan, menyebutkan bahwa sebelumnya sejumlah bank asing telah meminta Mesir untuk memasukkan system investasi Islam untuk pembiayaan proyek-proyek tersebut. Hanurah mengisyaratkan bahwa undang-undang dan transaksi ekonomi saat ini tidak melarang hal tersebut.
Pemerintahan Mesir era presiden Mursi mewarisi krisis ekonomi dan hutang luar negeri dalam jumlah yang sangat besar. Presiden Mursi sendiri telah mengajukan pinjaman kepada IMF sebesar 4,8 milyar dolar untuk menggerakkan roda perekonomian dan menutupi defisit anggaran negara.
Hutang ribawi kepada lembaga riba internasional masih menjadi pilihan utama untuk membangun ekonomi di negeri yang rakyatnya sukses mengulingkan diktator sekuler Husni Mubarak tersebut. Padahal riba tak akan pernah membawa berkah bagi sebuah bangsa. (muhib almajdi/arrahmah.com)