KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Mesir telah menahan 48 anggota Ikhwanul Muslimin dalam operasi terbaru, ungkap Kementerian Dalam Negeri Mesir, Selasa.(7/7/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan dalam penggerebekan yang dilakukan terpisah pada Senin (6/7).
Anggota yang ditahan itu dituduh diduga “melakukan dan menghasut aksi kekerasan,” menurut kementerian itu.
Pemerintah Mesir telah meningkatkan tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin dalam beberapa hari terakhir, menangkap sejumlah anggota kelompoknya.
Ikhwanul Muslimin, kelompok dimana Presiden Muhammad Mursi berasal, telah ditetapkan sebagai “organisasi teroris” oleh pemerintah Mesir pada akhir 2013.
Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa kelompoknya berkomitmen untuk murni aktivisme damai.
Mesir tetap dalam pergolakan kekerasan politik sejak militer menggulingkan Mursi dalam kudeta 2013.
Dalam dua tahun sejak penggulingan Mursi itu, pemerintah Mesir telah melancarkan tindakan keras tanpa henti terhadap perbedaan pendapat politik.
Tindakan keras, yang sebagian besar telah menargetkan pendukung Mursi dan anggota kelompoknya Ikhwanul Muslimin, telah menyebabkan ratusan orang tewas dan puluhan ribu orang dipenjara.
(ameera/arrahmah.com)