MESIR (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Mesir telah menangkap 13 tersangka “teroris” yang diduga berencana menyerang kaum Kristen dan institusi publik, kata kementerian dalam negeri pada Ahad (16/4/2017), seminggu setelah pengeboman gereja yang mematikan.
“13 elemen teroris” termasuk dalam sel-sel yang mempersiapkan serangan terhadap “institusi pemerintah dan penganut Kristen” serta polisi di empat provinsi di utara termasuk Alexandria, ungkap kementrian dalam sebuah pernyataan.
Pasukan keamanan juga menemukan dua peternakan di Alexandria dan provinsi tetangga Beheira yang digunakan untuk membuat bahan peledak dan menyimpan senjata, kementerian menambahkan.
Gereja Koptik Mesir mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengurangi massa perayaan Paskah menjadi sebuah massa sederhana setelah pengeboman tersebut.
Parlemen pada hari Selasa dengan suara bulat menyetujui keadaan darurat tiga bulan yang diumumkan oleh Presiden Abdel Fattah As-Sisi setelah serangan tersebut, lansir WB.
Orang-orang Koptik, yang merupakan sekitar sepersepuluh dari populasi Mesir yang berpenduduk lebih dari 92 juta, telah ditargetkan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Desember, sebuah pengeboman gereja yang diklaim IS di Kairo menewaskan 29 orang.
Kelompok ekstremis tersebut telah mengancam lebih banyak serangan terhadap minoritas Kristen Mesir.
Pengeboman minggu lalu terjadi menjelang kunjungan pertama Paus Katolik Francis ke Mesir, yang menurut pejabat Vatikan akan berlanjut sesuai rencana pada tanggal 28 dan 29 April, meskipun ada serangan. (banan/arrahmah.com)