MESIR (Arrahmah.com) – Juru bicara kementerian luar negeri Mesir Badr Abdel-Atti memuji keputusan Saudi yang melabeli Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok “teroris”. Dia bahkan mengharapkan negara-negara Teluk lainnya untuk mengikutinya, lansir MEMO.
Abdel-Atti mengatakan dalam pernyataan pers pada Sabtu (8/3/2014), “Kami memuji keputusan Saudi, yang mencerminkan skala koordinasi dan solidaritas antara kedua negara kita.”
“Kami sebelumnya mendesak negara-negara anggota di Liga Arab untuk berkomitmen terhadap perjanjian anti-‘terorisme’, dan kami berharap seluruh negara untuk mengikuti dan menjunjung tinggi tanggung jawab mereka untuk memerangi ‘terorisme’,” tambahnya.
Selain mengklaim Ikwanul Muslimin sebagai kelompok “teroris”, Arab Saudi juga telah menetapkan kelompok jihad Jabhah Nushrah dan ISIS, yang berjuang melawan rezim diktator Presiden Suriah Bashar Assad, sebagai organisasi “teroris”.
Penetapan tersebut diambil sebagai langkah untuk melaksanakan keputusan kerajaan Arab Saudi bulan lalu di mana Riyadh mengatakan akan memberikan hukuman penjara selama tiga hingga 20 tahun kepada setiap warga negara Arab Saudi yang ikut berjihad dalam konflik di luar negeri.
Otoritas kerajaan Arab Saudi ingin mencegah warga Arab Saudi bergabung dengan kelompok pejuang di Suriah, dengan dalih bahwa keikutsertaan warga Arab Saudi dalam konflik luar negeri bisa memunculkan risiko keamanan setelah mereka kembali ke negara mereka.
Riyadh juga mengkhawatirkan Ikhwanul Muslimim telah berupaya untuk menggalang dukungan di dalam kerajaan sejak revolusi Arab Spring yang melanda beberapa negara Arab. Kekhawatiran tersebut muncul karena prinsip-prinsip Ikhwanul Muslimin yang menolak sistem pemerintahan kerajaan Arab Saudi. (banan/arrahmah.com)