SINAI (Arrahmah.com) – Mesir mengatakan pada Sabtu (25/7/2015) bahwa pihaknya telah memperpanjang keadaan darurat yang diberlakukan di bagian utara Sinai hingga tiga bulan ke depan setelah terjadi peningkatan serangan di semenanjung yang berbatasan dengan “Israel”, Gaza dan Terusan Suez, menurut laporan AFP.
Keputusan yang diumumkan oleh Perdana Menteri Ibrahim Mehleb akan dilaksanakan di Rafah, El-Arish, Sheikh Zuweid dan sekitarnya mulai Ahad (26/7). Keputusan tersebut juga otomatis memperpanjang jam malam di wilayah-wilayah tersebut.
Keadaan darurat pertama kali diumumkan setelah 33 tentara junta Mesir tewas dalam serangan pada akhir Oktober lalu di sebuah pos pemeriksaan di Sinai utara. Lalu terus di perpanjang selama tiga bulan hingga Januari dan di perpanjang lagi hingga April dan hingga saat ini.
Pengumuman tersebut datang sesaat sebelum serangan bom ranjau di Semenanjung Sinai yang melukai 18 polisi wajib militer.
Para pejabat junta Mesir mengatakan ledakan pada Ahad (26/7) pagi menargetkan bus yang membawa wajib militer di El-Arish saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang jalan pinggir laut.
Sejak pertengahan 2013 saat kudeta militer dilakukan dan menggulingkan Muhammad Mursi dari kekuasaan, pejuang di Semenanjung Sinai telah meningkatkan serangan mereka menargetkan pasukan keamanan Mesir. Ratusan polisi dan tentara junta Mesir tewas sejak saat itu. (haninmazaya/arrahmah.com)