RAFAH (Arrahmah.com) – Rezim Mesir telah membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza yang terkepung dan Semenanjung Sinai Mesir untuk jangka waktu dua hari di kedua arah, ujar sumber Palestina pada Sabtu (13/2/2016).
Sumber yang bekerja untuk otoritas perbatasan Gaza mengatakan kepada Anadolu bahwa penyeberangan akan dibuka untuk jumlah terbatas pasien Palestina, mahasiswa dan warga Gaza.
Sejumlah warga Palestina yang terdampar di sisi Mesir juga akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza, sumber menambahkan.
Ismail Haniyeh, anggota terkemuka gerakan Hamas yang memerintah Jalur Gaza sejak 2007, meminta Mesir untuk membuka perlintasan Rafah secara permanen.
Awal pekan ini, kantor berita remi Mesir mengumumkan bahwa penyeberangan akan dibuka pada 13 dan 14 Februari atas perintah Abdel Fattah Al-Sisi, pemimpin rezim Mesir.
Sejak penggulingan presiden terpilih Muhammad Mursi pada 2013 lalu setelah kudeta militer yang dipimpin oleh Al-Sisi, Kairo telah menutup rapat perbatasan Mesir-Gaza dan hanya membukanya beberapa waktu dalam satu tahun.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Gaza, sepanjang tahun lalu, Mesir membuka penyeberangan Rafah hanya 21 hari dan lalu lintas yang terbatas.
Rafah merupakan satu-satunya perbatasan yang tidak dikendalikan oleh “Israel”, namun penutupan panjang perbatasan tersebut telah membawa sekitar 1,9 juta warga di wilayah pesisir pantai berada di ambang bencana kemanusiaan. (haninmazaya/arrahmah.com)