MESIR (Arrahmah.com) – Sumber-sumber keamanan Mesir mengungkapkan bahwa aset 93 perusahaan milik para pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin (IM) telah dibekukan setelah dikeluarkannya keputusan pemerintah interim pada Rabu (25/12/2013) untuk melabeli kelompok itu sebagai organisasi “teroris”.
Sharif Amer, seorang presenter di MBC Misr TV, melaporkan sumber-sumber keamanan mengklaim bahwa para pemimpin dan anggota IM mengadakan investasi asing sebesar sekitar $ 5 miliar, yang sebagian besar terkonsentrasi di negara-negara Teluk dan Eropa.
Amer mencatat nama-nama beberapa pemimpin dan anggota IM terkemuka yang perusahaannya terkena dampak pembekuan ini. Ini mencakup tiga perusahaan milik ajudan presiden terguling Muhammad Mursi, Essam Al-Haddad, dan satu lainnya milik mantan menteri kabinetnya, Mohamed Bishr.
Presenter itu juga menyebut bahwa aset Mohamed Ibrahim, yang memiliki 20 perusahaan, dan Helmi Al-Jazzar, yang sahamnya di Grup 21 untuk Investasi dan Perdagangan, termasuk yang dibekukan.
Selain itu, aset Wakil Pemimpin Khairat Al-Shater, yang memiliki tiga perusahaan , dan Deputi II Rashad Bayoumi, yang memiliki satu perusahaan besar, juga dibekukan. Namun pembekuan itu dikabarkan tidak termasuk perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha IM Hassan Malik.
Para pemimpin dan anggota IM secara luas dikenal karena kepiawaian mereka menjalankan perusahaan besar dan sukses di beberapa industri, meski telah menghabiskan bertahun-tahun di balik jeruji besi dan setelah aset mereka disita oleh rezim yang berkuasa dari waktu ke waktu. (banan/arrahmah.com)