MESIR (Arrahmah.com) – Penjara Mesir akhirnya membebaskan Mujahid asal Mesir Muhammad al-Zawahiri , beliau adalah adik kandung dari Syaikh Ayman al-Zawahiri hafizhahullah. Pernyataan pembebasan dari Pengadilan militer dikeluarkan pada hari Senin (19/3/12) bersama beberapa tahanan Muslim lainnya yang dituduh sebagai “aktivis terorisme”.
Pengacara al-Zawahiri, Nazzar Ghorob mengatakan bahwa dirinya telah menghabiskan 13 tahun untuk berusaha membebaskan kliennya semenjak penangkapannya pada tahun 1999.
Pada awalnya ia dijatuhi hukuman mati, tetapi kemudian mengajukan banding atas putusan itu.
Adik pemimpin Al-Qaeda ini ditemukan tak bersalah, seperti yang dinyatakan oleh putranya, Abdulrahman. “Alhamdulillah, beliau ditemukan tidak bersalah,” katanya kepada AFP melalui telepon.
Tahun lalu, pemerintah sementara Mesir membebaskan al-Zawahiri bersama dengan sejumlah tahanan politik lainnya setelah pengampunan umum yang dikeluarkan oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata usai penggulingan Husni Mubarak. Namun tak lama kemudian, Muhammad al Zawahiri ditangkap kembali.
Seperti dilansir CNN, keponakan Muhammad al-Zawahiri, Ahmad al Zawahiri mengatakan, bahwa setelah dibebaskan tahun lalu, pasukan keamanan menyerbu rumah pamannya, memukulinya dan dia ditahan kembali tanpa alasan yang jelas.
“Itu sehari setelah paman saya berbicara dengan koran lokal dan berbicara tentang penyiksaan yang dialaminya didalam penjara selama bertahun-tahun,” kata Ahmad Zawahiri kepada CNN.
Putusan pembebasan ini juga melibatkan terdakwa lainnya, Muhammad al Islambuly, saudara dari Kholid Islambuly, salah satu yang dituduh dalam kasus pembunuhan presiden Anwar Sadat pada tanggal 6 Oktober 1981.
Selain itu, yang namanya disebutkan dalam pembebasan ini termasuk Abdul Aziz al Jamal, Alaa Sarhan, Sayed Imam, Murgan Mustapha Salem.
Muhammad al Zawahiri adalah anggota Jihad Islam Mesir, yang pernah dipimpin saudaranya Syaikh Ayman al Zawahiri. Amerika Serikat menggambarkan kelompok ini sebagai “organisasi teroris” yang bergabung dengan Al Qaeda pada tahun 2001.
“Tujuan utama kelompok ini adalah menggulingkan pemerintah Mesir dan menggantinya dengan negara Islam dan menyerang segala kepentingan Amerika dan Israel di Mesir dan di luar negeri,” kata Departemen Luar Negeri Amerika beberapa tahun lalu.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa anggota-anggota kelompok Jihad menjadi incaran Amerika, Israel, dan sekutu-sekutunya. Serupa dengan penangkapan Muhammad al-Zawahiri dan tahanan lainnya, pada Tahun 1998 penangkapan anggota kelompok Jihad juga terjadi dimana total terdakwa jumlahnya 107 orang atas dakwaan keterlibatan dalam sebuah organisasi yang dikenal dengan nama “Tandzimul Jihad”. (siraaj/arrahmah.com)