KAIRO (Arrahmah.com) – Kementerian Luar Negeri Mesir memanggil duta besar Qatar pada hari Sabtu untuk mengadukan adanya campur tangan Qatar dalam urusan internal Mesir setelah pemerintah Qatar mengkritik tindakan keras pemerintah Mesir terhadap gerakan Islam Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya hubungan Qatar-Mesir telah memburuk sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Mursi, yang telah tegas didukung oleh Qatar.
Kairo telah melakukan tindakan keras secara meluas terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi dan memberi label “teroris” kepada kelompok tersebut.
Pada Sabtu (3/1/2014), Qatar mengatakan bahwa keputusan menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok “teroris” merupakan bentuk pembungkaman terhadap para demonstran yang telah menggelar protes untuk menyerukan pemulihan Mursi.
“Mesir menegaskan bahwa kami tidak akan mengizinkan pihak eksternal untuk campur tangan dalam urusan internal Mesir atas nama atau pembenaran apapun,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dirilis oleh Reuters, Sabtu (4/1/2014).
“Setiap negara yang mencoba mengganggu Mesir akan bertanggung jawab atas konsekuensinya.” Demikian pesan yang diberikan kepada Duta Besar Qatar di Kairo, Saif Al-Moqadam Boenain setelah Duta besar tersebut dipanggil pada hari Sabtu.
Mesir menuduh Qatar dan saluran TV Al Jazeera yang berbasis di Doha membackup Ikhwanul Muslimin. Ribuan anggota Ikhwanul Muslimin telah ditangkap.
Sebelumnya, sebuah pernyataan kementerian luar negeri Qatar mengatakan: “Keputusan untuk menunjuk gerakan politik populer sebagai organisasi teroris, dan pelabelan demonstrasi damai sebagai terorisme, tidak akan mampu menghentikan protes damai.
“Itu hanya awal dari kebijakan “tembak mati” para demonstran,” kata pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita QNA. Dikatakan bahwa “dialog inklusif” di antara semua pihak adalah satu-satunya solusi untuk krisis Mesir.
Pada hari Jumat, 17 orang ditembak mati dari pendukung Ikhwanul dalam bentrokan dengan polisi di berbagai wilayah di Mesir. Para demosntran tersebut menentang tindakan keras negara pada gerakan yang telah memerintah negara itu sampai enam bulan yang lalu.
Mesir juga telah mengusir duta besar Turki pada bulan November setelah menuduh Ankara mendukung Ikhwanul Muslimin (ameera/Arrahmah.com)