KAIRO (Arrahmah.com) – Kementerian Awqaf Mesir meluncurkan kursus pelatihan bagi para imam di Sinai Utara dan Selatan tentang cara menghadapi ideologi ‘ekstremis’, sebagai bagian dari upayanya untuk melawan ujaran kebencian yang disebarkan oleh kelompok ‘ekstremis’, lapor Asharq Al Awsat, Minggu (13/12/2020).
Kursus tersebut dimulai kemarin (12/12) di Akademi Awqaf Internasional, sebuah lembaga pelatihan bagi para imam dan penceramah.
Pelatihan ini bertujuan untuk menyebarkan konsep toleransi dan hidup berdampingan, kata sebuah sumber, menambahkan bahwa itu berkontribusi pada upaya negara Mesir untuk menghadapi kelompok ‘teroris’.
Pada Agustus 2020, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan pengembangan program pelatihan bagi para imam dan penceramah untuk meningkatkan kemampuan para imam dan memaksimalkan keterampilan komunikasi mereka.
Menteri Awqaf Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan Sabtu (12/12) bahwa kementeriannya memprioritaskan pelatihan para imam di Sinai Utara dan daerah perbatasan lainnya karena mereka berada di salah satu garis depan utama dalam perang melawan ‘terorisme’.
Pada Januari 2019, kementerian meresmikan akademi tersebut dengan tujuan untuk melatih para imam dan menyediakan pelatih dari Mesir dan luar negeri.
Dikatakan bahwa langkah tersebut adalah “terjemahan praktis dari apa yang diminta presiden tentang pentingnya memiliki ulama yang terlatih, toleran, dan mendidik.” (Althaf/arrahmah.com)