KAIRO (Arrahmah.com) – Mahasiswa di Mesir tidak akan diizinkan memasuki kampus mulai 15 November kecuali mereka dapat menunjukkan bukti bahwa mereka tidak memiliki virus corona atau telah divaksinasi, dewan tertinggi universitas mengumumkan pada Minggu (24/10/2021).
Siswa yang tidak divaksinasi akan diminta untuk menyerahkan tes PCR setiap minggu, kata laporan media lokal.
Bulan lalu, Menteri Pendidikan Tinggi Khalid Abdel-Ghaffar mengumumkan bahwa hanya mahasiswa yang divaksinasi yang diizinkan tinggal di asrama universitas.
Mesir sebelumnya telah meminta agar pegawai negeri divaksinasi untuk memasuki institusi publik atau memberikan tes PCR negatif setiap minggu.
Orang Mesir juga diharuskan untuk menunjukkan bukti vaksinasi untuk menerima layanan di fasilitas ini.
Hanya sekitar 23 juta orang Mesir yang telah divaksinasi sejauh ini dan hanya 7,68 juta telah menerima dosis penuh, dari populasi 100 juta.
Pada Minggu (24/10), kementerian kesehatan Mesir melaporkan total 881 kasus virus corona dan 47 kematian dalam populasi sekitar 101.000.000. Namun diyakini angka-angka ini tidak akurat karena kasus yang terinfeksi biasanya tidak dilaporkan ke kementerian dan pasien sering mengasingkan diri.
Sumber yang dekat dengan keluarga mengkonfirmasi kepada New Arab bahwa penyebab kematian sebenarnya di balik ratusan kematian Covid-19 setiap hari di Mesir disembunyikan oleh kantor kementerian kesehatan setempat untuk menghindari kepanikan di kalangan masyarakat. (Althaf/arrahmah.com)