KAIRO (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir telah mengumumkan bahwa seluruh konvoi bantuan ke Gaza akan dilarang untuk melakukan perjalanan di Mesir setelah kerusuhan pecah di perbatasan Rafah di awal minggu ini.
Ahmed Abul Gheit, Menteri Luar Negeri Mesir, mengatakan dalam sambutannya yang dipublikasikan pada hari Sabtu (9/1) bahwa anggota Viva Palestina, konvoi terakhir yang diizinkan lewat, telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kebijakan Mesir, bahkan tindakan pidana di tanah Mesir.
“Mesir tidak akan lagi mengizinkan konvoi untuk melintasi perbatasan, tidak akan lagi memandang dari mana mereka atau siapa yang mengorganisir mereka,” katanya kepada koran yang didukung pemerintah Al-Ahram.
Lebih dari 50 orang terluka dalam bentrokan antara pemerintah Mesir dan anggota konvoi internasional pada hari Selasa setelah Mesir memutuskan untuk mengizinkan 139 kendaraan untuk memasuki Gaza, tapi memerintahkan 59 kendaraan lain untuk melintas melalui Israel.
Perbatasan Rafah adalah satu-satunya titik persimpangan ke wilayah Palestina yang tidak ada di bawah kontrol Israel. Namun, baik Rafah maupun perlintasan yang sebagian besar dikendalikan Israel tetap disegel sejak tahun 2007, sejak Hamas menguasai Jalur Gaza. (althaf/alj/arrahmah.com)