KAIRO (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Mesir telah melarang buku-buku yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin dari masjid-masjid di seluruh negeri.
Menteri Wakaf Mesir Mohammed Mokhtar Gomaa mengumumkan dalam sebuah pernyataan mendesak bahwa sebuah komite akan dibentuk untuk memeriksa kembali perpustakaan masjid dan publikasi yang diadakan di sana.
Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menyingkirkan semua yang “mengadopsi ideologi ekstremis” atau “milik kelompok-kelompok ekstremis”.
“Buku apa pun yang ditulis oleh seorang Salafi atau anggota Ikhwanul Muslimin atau Gamaa Islamiya akan disingkirkan,” kata Wakil Menteri Gaber Tayee, Senin (30/8/2021).
Imam masjid juga akan diminta untuk berjanji menolak publikasi semacam itu disimpan di perpustakaan masjid mereka.
“Setiap individu yang mengabaikan perintah akan menghadapi hukuman,” lanjutnya.
Hisham Abdel Azizi, seorang pejabat di kementerian wakaf, juga merilis sebuah pernyataan yang mendesak semua masjid dan pusat-pusat Islam untuk segera memeriksa kembali materi yang mereka pegang.
Dia mendesak pengelola masjid untuk “memurnikan” perpustakaan dari publikasi yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin dalam waktu 15 hari.
(ameera/arrahmah.com)