SANAA (Arrahmah.com) – Menurut Reuters, sebanyak 800 pasukan darat dikerahkan di Yaman pada Selasa malam (8/9/2015), menambah jumlah pasukan yang sebelumnya dikerahkan oleh Saudi yang memimpin koalisi dalam misi mereka untuk menetralisir ancaman pemberontak Syiah Houtsi untuk menyingkirkan Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi dan pemerintahannya.
Pengerahan pertama dari pasukan darat di Yaman dilakukan oleh Mesir yang merupakan salah satu militer terkuat di dunia Arab.
Koalisi pimpinan Saudi telah mencapai kemajuan yang signifikan di Yaman dalam melawan milisi Syiah Houtsi, serta dukungan dari pasukan Yaman yang setia kepada Presiden yang diasingkan Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi untuk merebut kembali sebagian besar wilayah selatan negara itu. Mereka sekarang bergerak maju menuju ibu kota Sanaa yang dikuasai Houtsi.
Empat unit militer Mesir yang terdiri antara 150-200 tentara disertai dengan tank dan kendaraan transportasi tiba di Yaman pada Selasa malam (8/9), kata dua sumber keamanan Mesir.
“Kami mengirim pasukan ini sebagai bagian dari peran penting Mesir dalam aliansi ini, aliansi pertempuran demi persaudaraan negara Arab kita, dan kematian setiap prajurit Mesir akan menjadi suatu kehormatan dan dianggap mati syahid demi orang yang tidak bersalah,” kata sumber militer Mesir senior.
Para pejabat Yaman memperkirakan bahwa jumlah pasukan asing dari Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab sekitar 2.000, sedangkan Al–Jazeera TV melaporkan setidaknya ada 10.000 tentara asing termasuk 1.000 dari UEA yang dikerahkan ke Yaman.
Mereka adalah bagian dari pasukan koalisi yang berencana untuk membantu Pasukan LoYalis Yaman dalam merebut kembali ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai oleh milisi Syiah Houtsi awal tahun ini.
(ameera/arrahmah.com)