MESIR (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir pada Kamis (22/1/2015) kembali menutup perbatasan Rafah setelah membukanya hanya selama tiga hari.
Para pejabat Palestina mengatakan kepada Ma’an persimpangan yang digunakan oleh 830 warga Palestina di Gaza itu dibuka pada Selasa (20/1).
Tidak ada indikasi dari Mesir mengenai kapan perbatasan itu akan dibuka lagi.
Perbatasan itu telah ditutup hampir sepenuhnya sejak ditutup pada bulan Oktober lalu setelah serangan terhadap polisi Mesir oleh “militant” di Sinai.
Kementerian Dalam Negeri Palestina mengatakan lebih dari 25.000 kasus kemanusiaan berada dalam daftar tunggu untuk menggunakan persimpangan itu. Diantaranya untuk perawatan medis dan melanjutkan studi ke luar negeri.
Selama enam bulan pertama ketika persimpangan itu hampir seluruhnya dibuka, kecuali selama 22 hari, rata-rata 6.400 orang menyeberang setiap bulan, menurut PBB.
Blokade yang dilakukan “Israel-Mesir” di wilayah Gaza yang kecil telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan konflik bersenjata dengan “Israel”.
Saat ini blokade tersebut juga membatasi masuknya bahan bangunan untuk rekonstruksi pasca-perang di Jalur Gaza yang dijanjikan oleh masyarakat internasional.
(banan/arrahmah.com)