JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia Dr. Basuki Supartono SpOT mengeluhkan kebijakan pemerintah Mesir yang mempersulit penyaluran bantuan untuk Palestina. “Mereka menutup perbatasan dan hanya membuka di hari-hari tertentu,” kata Basuki saat acara Palestina Charity Day yang digelar Jakarta Islamic School, Sabtu (17/1), di Jakarta Timur.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah membeli sebuah ambulans beserta obat-obatan. “Tapi penyerahan bantuan kedua sulit dilakukan,” kata Basuki. Selain perbatasan ditutup, tutur Basuki, visa tim BSMI juga belum disetujui Mesir.
“Mesir hanya membolehkan warga Palestina yang sakit pada empat hari pertama setelah perang dimulai. Setelah itu ditutup,” kata Basuki. Saat itu hanya 150 pasien yang bisa keluar. Karena itulah, banyak korban yang terpaksa dioperasi di rumah-rumah penduduk.
Gempuran tentara zionis Israel hingga hari ke-21 belum surut. Korban tewas dari penduduk Palestina mencapai 1.150 orang lebih dan 4.300 orang lainnya cedera. Upaya gencatan senjata yang diprakarsai Perserikatan Bangsa Bangsa tak digubris Israel. (Hanin Mazaya/tempo)