KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir pada Sabtu (28/5/2011) membuka kembali perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza, sehingga memungkinkan siapapun untuk menyeberang secara bebas untuk pertama kalinya dalam empat tahun, AFP melansir.
Bus pertama yang penuh dengan penumpang menyeberang ke Mesir pada hari Sabtu pagi (28/5) di terminal Rafah, tempat sekitar 400 warga Gaza menunggu.
Selain itu, hari ini terdapat dua ambulans yang mengangkut pasien dari Jalur Gaza untuk memperoleh perawatan yang layak di Mesir.
Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil al-Arabi, mengumumkan pada tanggal 29 April, setelah rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas, menyatakan bahwa perbatasan itu akan dibuka secara permanen. Langkah ini akan membantu meringankan blokade yang dikenakan oleh Israel terhadap Gaza.
Perbatasan Rafah akan dibuka selama delapan jam setiap hari kecuali hari Jumat dan hari libur. Meski demikian, perbatasan ini tetap tidak bisa dilewati oleh angkutan barang.
Sejak pengusiran dari mantan presiden Hosni Mubarak pada tanggal 11 Februari, dewan militer telah melonggarkan pengaturan ketat Mesir di Rafah.
Sementara itu, dibukanya perbatasan ini ternyata membawa kekhawatiran tersendiri bagi Israel. Negara Zionis itu menganggap bahwa langkah tersebut akan lebih memudahkan para ‘militan’ untuk masuk dan keluar dari Gaza. (althaf/arrahmah.com)