KAIRO (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Mesir ingin Arab Saudi, Turki, Iran, dan Mesir bertemu membahas cara-cara mengakhiri krisis Suriah, sejumlah pejabat Mesir menyatakan pada Minggu (26/8/2012). Pertemuan itu akan mencakup sejumlah sekutu di regional Arab yang menentang Damaskus.
Sementara Iran sendiri mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang memerintahkan pasukan tempur dan angkatan udaranya memerangi pemberontakan selama 17 bulan ini, dan Arab Saudi, Turki serta Mesir -di bawah presiden barunya, Muhammad Mursi, terus-menerus menyerukan berakhirnya rezim Assad.
Mursi mengajukan rencana ini pada konferensi Islam di Arab Saudi awal bulan ini. Pekan ini, ia melakukan perjalanan ke Cina dan kemudian ke Iran untuk pertemuan Gerakan Non-Blok, yang terdiri dari 120 negara berkembang.
“Kami sedang melakukan serangkaian diskusi untuk mengeksplorasi kemungkinan diadakannya suatu pertemuan dan hasil yang diharapkan,” Amr Roshdy, juru bicara Kemenlu Mesir kepada Reuters, tentang rencana untuk melakukan pembicaraan empat arah.
Dia tidak mengatakan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.
“Kami sudah menghubungi Turki, Arab Saudi dan Iran,” katanya, mengacu pada pembicaraan melalui pesawat telepon antara Menteri Luar Negeri Mohamed Kamel Amr dan pejabat di tiga negara lainnya.
Juru bicara kepresidenan Mesir, Yasser Ali, mengatakan kepada wartawan bahwa mendirikan kelompok tersebut akan mempertemukan negara-negara yang memiliki “pengaruh yang nyata” dan menggambarkan Iran sebagai “bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah”.
Seorang pejabat Turki mengatakan Ankara menyambut ide yang digulirkan oleh negara yang berposisi sebagai pemimpin dalam Gerakan Non-Blok. (althaf/arrahmah.com)