NEW YORK (Arrahmah.com) – Mesir telah berjanji untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab, sepuluh tahun setelah diskors dari badan tersebut karena penindasan brutal rezim Assad terhadap pengunjuk rasa.
Menteri luar negeri kedua negara tersebut bertemu di Majelis Umum PBB di New York Jumat lalu, di mana mereka sepakat untuk membahas permintaan Rusia ke Kairo untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab, The New Arab melaporkan, Kamis (30/9/2021).
Menlu Mesir Sameh Shoukry dan Menlu Suriah Faisal Mekdad membahas kemungkinan dan manfaat membujuk negara-negara Arab untuk mendukung upaya mengakhiri isolasi Suriah dari badan pan-Arab tersebut, sumber-sumber Mesir mengatakan kepada The New Arab.
Itu adalah pertemuan pertama antara menteri luar negeri Mesir dan Suriah dalam 10 tahun.
Kembalinya Suriah ke Liga Arab adalah kepentingan pribadi Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi karena upayanya untuk mengakhiri efek dari gerakan Musim Semi Arab yang mengguncang kedua negara tersebut pada tahun 2011.
Pertemuan itu diadakan pada jam-jam pertama kunjungan Shoukry ke New York dalam upaya untuk menekankan keseriusan keinginan Kairo untuk mengembangkan hubungan dengan rezim Suriah ke Moskow.
Mediator lokal, AS, dan internasional lainnya juga hadir, dengan harapan para menteri meyakinkan pemerintahan Presiden Joe Biden yang baru untuk membatalkan atau mengubah Undang-Undang Caesar 2020.
Mesir berjanji kepada Rusia dan Suriah bahwa pihaknya akan berupaya mengembalikan Suriah ke Liga Arab sesegera mungkin, tetapi Mesir tidak akan mampu menyelesaikan masalah ini sendirian.
Para diplomat Mesir dan UEA dilaporkan telah menekan negara-negara Arab lainnya yang menentang normalisasi dengan rezim Assad untuk mengubah sikap mereka.
Diketahui, Suriah diskors dari Liga Arab pada November 2011.
AS mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menormalkan atau meningkatkan hubungan diplomatik dengan rezim Suriah dan juga tidak mendorong pihak lain untuk melakukannya.
(ameera/arrahmah.com)