KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir membatalkan peresmian sebuah sinagog pada hari Minggu (14/3) dengan alasan karena keberatan terhadap perlakuan Israel terhadap Muslim di Palestina serta kesal dengan perbuatan keterlaluan Israel saat upacara sebelumnya.
Dewan Tinggi Mesir yang mengurusi seputar peninggalan sejarah telah menghabiskan waktu tujuh bulan untuk memulihkan reruntuhan sinagog kuno Ben Maimon di Kairo dan sebelumnya berencana untuk mengungkap hal itu kepada pers pada hari Minggu, seminggu setelah dilakukannya upacara peresmian kembali sinagog tersebut.
Kepala dewan Zahi Hawass melemparkan kritiknya melalui pers dalam upacara peresmian kembali, yang dihadiri oleh diplomat Israel juga duta besar Amerika. Pembatalan ini akan tetap dilakukan sampai pemulihan selesai dan sinagog telah dapat dibuka kembali.
“Pembatalan ini datang setelah apa yang terjadi saat peresmian oleh komunitas Yahudi yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan provokatif terhadap perasaan ratusan juta umat Islam di seluruh dunia, termasuk menari dan minum alkohol,” kata Hawass dalam pernyataannya.
Dia menambahkan bahwa “tempat-tempat suci Islam di Palestina saat ini tengah dinodai oleh agresi Israel,” mengutip khususnya tindakan-tindakan keamanan Israel di al Aqsha, Yerusalem.
Pejabat dengan komunitas Yahudi Kairo tidak memberikan komentar seputar pernyataan Hawass.
Pada hari Selasa lalu, Menteri Kebudayaan Turki Farouk Husni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengembalikan 11 sinagog di Mesir, tiga di antaranya telah direnovasi. Yang paling terkenal yang sinagoga Ben Ezra, terletak di
Dalam pernyataannya, Hawass memuji upaya Mesir untuk mengembalikan situs-situs Islam, Yahudi dan Kristen tanpa memandang agama mereka.
“Ini adalah bukti dari toleransi agama di Mesir, sedangkan tempat-tempat suci Islam di Yerusalem dan kota-kota Palestina lainnya harus tunduk pada kehancuran dan karantina oleh Israel,” katanya. (althaf/ap/arrahmah.com)