GAZA (Arrahmah.com) – Otoritas Mesir mengumumkan akan membuka kembali perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza selama tiga hari, setelah penutupan yang berlangsung selama 46 hari, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Rabu (26/3/2014).
Administrasi umum perbatasan dan penyeberangan di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (25/3) bahwa pemerintah Palestina secara resmi diberitahu bahwa terminal akan dibuka untuk penumpang di kedua arah mulai dari Sabtu ( 29/3 ) hingga Senin ( 31/3 ).
Pemerintah mengajukan banding kepada pihak berwenang Mesir untuk memperpanjang pembukaan penyeberangan karena tiga hari saja tidak akan cukup untuk menyelesaikan krisis travel.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Gaza Iyad Bezm mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Keputusan untuk membuka perbatasan Rafah selama tiga hari setelah penutupan panjang adalah langkah yang baik tetapi belum mencukupi untuk saat ini.”
Rafah telah sebagian beroperasi sejak pertama Juli lalu menyusul kudeta yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi. Tentara Mesir telah berulang kali menutup penyeberangan tersebut untuk waktu yang lama yang menyebabkan bencana kemanusiaan yang nyata di Gaza.
Bezm menegaskan bahwa di antara mereka yang terjebak, ada sepuluh ribu kasus kemanusiaan dan 1.200 pasien yang membutuhkan operasi mendesak dan menderita penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
(ameera/arrahmah.com)