KAIRO (Arrahmah.id) – Pemerintah Mesir akan mulai menjual roti dengan potongan harga kepada orang-orang yang tidak terdaftar dalam program subsidi roti karena sedang berjuang melawan percepatan inflasi, kata Menteri Pasokan pada Senin (16/1/2023), Reuters melaporkan.
Orang akan dapat membeli roti 90g dengan harga khusus menggunakan kartu prabayar, kata Ali Moselhy, menambahkan harga belum diputuskan tetapi akan kurang dari 1 pound Mesir ($0,03), dengan masa percobaan dimulai pada Rabu (18/1).
“Intinya adalah membuat komoditas penting ini tersedia tanpa keuntungan berlebihan oleh toko roti komersial,” katanya.
Pemerintah Mesir telah menyediakan roti bersubsidi besar-besaran kepada lebih dari 70 juta dari 104 juta warganya. Rencana untuk mereformasi subsidi ditunda karena kekurangan mata uang asing dan inflasi diperburuk oleh dampak perang di Ukraina.
Keputusan terbaru dapat meningkatkan jumlah roti yang dijual pemerintah hingga 10 persen, kata Moselhy.
Tidak jelas apakah ini akan mengharuskan pembeli biji-bijian negara itu, Otoritas Umum untuk Komoditas Pasokan (GASC), untuk meningkatkan impor. Secara terpisah, Moselhy mengatakan bahwa setelah persetujuan pendanaan Bank Dunia baru-baru ini, GASC akan “tender setiap minggu, insya Allah”.
Mesir adalah salah satu importir gandum terbesar di dunia, tetapi importir dan pabrik swasta telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir untuk membayar ratusan ribu ton gandum yang tertahan di pelabuhan, menyebabkan lonjakan harga roti dan tepung.
Inflasi melonjak ke level tertinggi lima tahun, dan mata uang telah kehilangan hampir 50 persen nilainya sejak Maret 2021 saat pemerintah menegosiasikan paket dukungan keuangan $3 miliar dari Dana Moneter Internasional.
GASC telah mulai menjual tepung ke pabrik swasta, serta sekitar 300.000 ton gandum melalui bursa komoditas yang baru diluncurkan, untuk mencoba melonggarkan hambatan perdagangan internal.
Jagung juga akan dijual di bursa, kata Moselhy, untuk mengatasi kekurangan pakan yang menyebabkan beberapa petani memusnahkan anak ayam. Komentarnya mengikuti pengumuman tender jagung kuning yang langka oleh GASC pada Ahad.
Mesir bertujuan untuk mendapatkan sekitar 4 juta ton gandum pada musim panen lokalnya yang dimulai pada April, tambah Moselhy. Tahun lalu pemerintah mengatakan telah membeli 4,2 juta ton. (haninmazaya/arrahmah.id)