PARIS (Arrahmah.com) – Kekerasan kembali menimpa muslim Eropa. Empat ekstrimis anggota kelompok Yahudi militan ditangkap karena telah melakukan tindakan penyerangan di salah satu toko buku di Paris milik salah seorang aktivis pro-Palestina.
Berusia antara 16-26 tahun, anggota Liga Pertahanan Yahudi ini dijebloskan ke dalam penjara karena mencoba membuat kerusuhan di toko tersebut.
Para perusuh itu memasuki toko dengan memakai penutup wajah. Mereka pun membawa tongkat dan botol minyak pada Jumat (3/7) siang, menghancurkan komputer dan membobo laci yang berisi sejumlah uang, mengacak-acak buku dari rak dan menumpahkan minyak di lantai.
Toko buku yang terletak di barat laut distrik ke-17 Paris ini menjadi sasaran aksi vandalisme karena diketahui membantu Palestina. Sebelumnya, toko ini pun pernah beberapa kali diserang.
Berdasarkan insiden, kelompok anti-rasisme MRAP telah berulang kali meminta pemerintah Perancis melarang keberadaan Liga Pertahanan Yahudi (JDL) yang dibentuk pertama kali oleh seorang rabi radikal asal AS tahun 1968.
Pada 2004 dalam kesaksian kongres, John S. Pistole, Asisten Direktur Eksekutif Kontra-terorisme dan Kontra-intelijen untuk Lembaga Penyelidikan Federal Bureau menjelaskan bahwa JDL dikenal sebagai organisasi ekstrimis Zionis yang selalu melakukan tindakan kekerasan.
Data yang diberikan PBB memperlihatkan bahwa dari tahun 1980 hingga 1985 saja terdapat 18 serangan teror yang dijalankan oleh orang Yahudi, 15 di antaranya diorganisir oleh JDL.
Perancis merupakan tempat tinggal komunitas muslim terbesar di Eropa, yang diperkirakan sekitar lima juta jiwa, dan juga tempat bagi populasi Yahudi terbesar yakni 600.000 orang. (Althaf/prtv/arrahmah.com)