IDLIB (Arrahmah.com) – Di hari ke-39 penahanan, mertua relawan asal Inggris, Abu Hussam “Tox” Al Britani alias Tauqir Syarif, mengirimkan pesan kepada kelompok pejuang perlawanan Suriah HTS agar Tox dipertemukan dengan ibunya yang sakit.
Ibu Tox yang tinggal di Inggris baru-baru ini didiagnosis menderita penyakit parah.
Sudah lebih kurang 8 tahun dia belum bertemu Tox yang menjadi relawan di Suriah. Sejak itu pula dia belum diberi kesempatan berbicara dengan putranya.
Tox tidak dapat kembali ke Inggris karena status kewarganegaraannya telah dicabut pemerintah Inggris.
Dia tidak pernah tahu bagaimana kabar Tox hingga beberapa hari lalu dia mendengar tentang putranya yang disiksa dan dipenjara oleh HTS.
Mertua Tox, sebagaimana dikutip dari OGN TV pada Sabtu (19/9/2020), meminta agar HTS memberikan kebijakan agar ibu Tox dapat berbicara dengan putranya. Harapan lainnya, dia menyeru agar Tox dibebaskan karena menurutnya pemenjaraan yang diberikan pada Tox tidak adil.
Tox adalah relawan kemanusiaan asal London, Inggris, yang mendirikan lembaga kemanusiaan Live Updates di Suriah pada tahun 2013.
Selama aksi sosialnya di Suriah, dia telah menyelenggarakan 41 proyek bantuan di Idlib dengan 200 orang relawan didalamnya. Selain itu dia kerap memberikan donasi pada janda dan anak-anak yatim serta membiayai dan mengelola sebuah sekolah.
Tox ditangkap HTS karena dituduh memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata di Suriah yang menjadi rival HTS. Namun dia membantah tuduhan tersebut.
Sebelum ke Suriah, Tox sudah malang melintang di dunia kemanusiaan. Dia pernah bergabung dalam konvoi Viva Palestina ke Gaza (2009), Pakistan Flood Relief (2010), kapal Mavi Marmara (2010), Road 2 Hope Convoy Gaza (2010), dan konvoi bantuan pertama ke Suriah (2012). (hanoum/arrahmah.com)