BERLIN (Arrahmah.com) – Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Kamis (15/7/2021) bahwa koalisi pimpinan AS yang juga mencakup Jerman tidak dapat membangun sebuah negara di Afghanistan setelah perang 20 tahun.
Pernyataan Merkel disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Penarikan AS dari Afghanistan diharapkan akan selesai pada akhir Agustus. Lebih dari 95% dari proses itu selesai, kata militer AS awal pekan ini.
“Selama bertahun-tahun, kami telah melayani bersama di Afghanistan. Kami telah mampu menahan, sampai tingkat tertentu, bahaya teroris, tetapi sayangnya kami belum mampu membangun sebuah negara seperti yang kami inginkan,” ujar Merkel.
Jerman memiliki “kemitraan yang baik” dengan Amerika Serikat, dan ada “kontak yang sangat baik” antara pasukan Jerman dan AS, tambahnya.
Bersamaan dengan penarikan AS yang hampir selesai, Berlin menarik tentara terakhir yang tersisa dari Afghanistan akhir bulan lalu setelah hampir dua dekade, mengakhiri operasi militer paling mematikan di negara itu sejak Perang Dunia II.
Berlin memiliki kontingen pasukan terbesar kedua di Afghanistan setelah AS, dengan sekitar 160.000 tentara dilaporkan dikerahkan selama dua dekade terakhir.
Sebanyak 59 tentara Jerman tewas di Afghanistan, termasuk 35 dalam operasi tempur. Misi militer di Afghanistan merugikan pembayar pajak Jerman sekitar $14,8 miliar.
Pada Rabu (14/7), Jerman menyuarakan dukungan kuat untuk pemerintah Afghanistan yang diperangi saat Taliban menguasai lebih banyak wilayah di Afghanistan.
“Kami tetap teguh di pihak pemerintah Afghanistan. Kami setuju dengan komunitas internasional bahwa kami mendukung pemerintah [Afghanistan] dan presidennya,” Rainer Breul, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, mengatakan pada konferensi pers mingguan di Berlin. (Althaf/arrahmah.com)