Meski masih berada dalam suasana pertikaian, rakyat Palestina tetap satu dalam urusan melindungi Masjid Al-Aqsha yang sedang terancam oleh kejahatan Zionis Israel.
Mereka sepakat membela kesucian Masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam itu dari proyek Israel yang ingin membangun lorong-lorong di bawah Masjid.
Hari Ahad kemarin (4/2) ribuan orang Palestina siap turun ke jalan menyatakan kebulatan tekadnya, untuk bersama-sama melindungi Masjidil Aqsha. Tapi pasukan Israel menggagalkan aksi itu.
Menurut koresponden Islamonline, polisi Israel telah melakukan pemblokadean jalan dan menutup seluruh akses ke pintu Magharibah di sisi barat Masjid Al-Aqsha. Penutupan itu dilakukan sejak pukul 07.00 pagi waktu setempat. Israel melarang semua orag memasuki wilayah Masjid Al-Aqsha kecuali mereka yang memiliki paspor sebagai turis asing.
Mahmud Abu Atha, Jubir Al-Aqsha Foundation yang bergerak dalam upaya pembangunan tempat suci Islam, mengatakan, ada upaya intensif dari pasukan Israel yang disebar mengelilingi seluruh wilayah Masjid Al-Aqsha. Israel juga melarang semua media berita untuk meliput dan mengambil gambar dari dalam sekitar pintu Magharibah dengan alasan, larangan itu merupakan keputusan dari kepolisian Al-Quds yang mengecualikan pintu Magharibah dari pintu lainnya.
Abu Atha menambahkan,”Ini adalah waktu di mana kepolisian Al-Quds yang terdiri dari orang-orang Israel melarang orang yang berusia di bawah 45 tahun masuk ke wilayah Masjid Al-Aqsha untuk melakukan shalat di masjid yang diberkahi itu. ”
Para pemuda yang berusia di bawah 45 tahun diperintahkan untuk pulang oleh polisi Israel. Israel juga melarang aksi demonstrasi yang mengarah ke pintu Magharibah dengan membubarkan aksi demonstrasi tersebut sejak masih berjarak 4 kilometer dari lokasi Magharibah.
Sebelum ini, ribuan rakyat Palestina memang telah menggalang aksi besar untuk memprotes proyek Israel yang akan melubangi tanah di bawah lokasi Masjid Al-Aqsha. Aksi itu diprakarsai oleh Al-Aqsha Foundation, dengan mengundang seluruh rakyat Palestina dari kota manapun agar turut serta. Para pengamat menduga, tindakan jahat Israel untuk tetap melanjutkan proyeknya, akan kembali menyalakan api peperangan yang besar antara penduduk Palestina dan penjajah Zionis Israel. (na-str/iol/eramuslim)