DARFUR (Arrahmah.com) – Seorang imam Muslim Sudan telah mengajukan permohonan kepada Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS) untuk membantu saudara mereka di Sudan, khususnya di Darfur, karena menghadapi kezhaliman dari tentara.
“Atas nama para ‘penjaga’ Al-Qur’an, para imam dan da’i Darfur, Saya mendesak Persatuan Ulama Muslim Sedunia, dan para imam dan Syaikh di seluruh dunia, khususnya di dunia Muslim dan Arab, untuk membantu saudara-saudara mereka di Sudan dan khususnya di Darfur,” kata Syaikh Abdallah Muhammed Abdelrahman, kepala urusan keagamaan dari Asosiasi Pengungsi dan Orang-orang Terlantar Darfur, kepada Radio Dabanga pada Selasa (2/12/2014), lansir OnIslam.
“Kami menyeru mereka untuk berbicara, dan mengecam ketidakadilan yang sedang terjadi, dan agresi yang dilakukan terhadap mereka,” tambahnya.
Seruan Syaikh Abdallah ini muncul setelah serangan yang terjadi baru-baru ini oleh sekelompok orang bersenjata terhadap sekelompok Syaikh dan para ulama ahli Qur’an.
Insiden itu terjadi di Wadi Tabbaldin, 15 km dari Manawashi, Darfur Selatan. Menurut Radi Dabanga, 15 orang meninggal dunia dan banyak lainnya terluka dalam serangan itu.
Syaikh Abdallah juga mengungkapkan bahwa para tentara telah melakukan pemerkosaan massal di desa Tabit yang terletak di Darfur Utara pada 31 Oktober.
Menurut laporan, konflik Darfur mulai memanas sejak 2003.
PBB megatakan bahwa lebih dari 300.000 orang telah meninggal dunia akibat konflik, penyakit dan kekurangan gizi. Sementara 2,5 juta lainnya mengungsi.
Sedangkan pemerintah Sudan mengklaim bahwa 10.000 orang telah meninggal dunia. (siraaj/arrahmah.com)