JAKARTA (Arrahmah.com) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengatakan, tidak pernah mendukung rezim Syiah Bashar Assad. Pernyataan ini disampaikan Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad dalam diskusi bersama Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Jakarta (20/06/2012), kemarin.
Sarbini mengatakan, hal itu sebagai jawaban bagi sebagian pihak yang menganggap MER-C telah berpihak kepada rezim Syiah yang tengah berkuasa di Suriah saat ini, Bashar Assad.
Sarbini menjelaskan, karena MER-C adalah lembaga kemanusiaan yang sifatnya terbuka, memang ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan MER-C dan individu relawannya untuk menutup mata terhadap kekejaman rezim Syiah pimpinan Assad.
Sarbini menekankan, lembaganya tidak pernah membuat pernyataan yang sifatnya politis, khususnya terkait konflik Sunni – Syiah di Suriah yang telah menewaskan lebih dar 13000 kaum Sunni sejak awal tahun 2011 lalu.
“Jika ada, itu hanya pendapat pribadi bukan MER-C secara lembaga,” jelasnya dilansir Hidayatullah.com.
Sarbini, juga mengatakan, MER-C Pusat Jakarta masih menunggu laporan dari cabangnya di Jerman untuk persiapan teknis masuk ke Suriah lewat Turki.
“Karena fokus kerja kita di rumah sakit di dalam Suriah, bukan hanya di pengungsian di perbatasan,” kata Sarbini.
Sarbini mengakui, hingga kini, masih ada kendala teknis untuk masuk dan beroperasi di Suriah masih menjadi penghambat besar bagi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) untuk masuk mengirim ke tim ke sana.
Dalam diskusi tersebut hadir pula, ketua JITU Harjito Warno, Sekjen dan pengurus lainnya.(bilal/arrahmah.com)