JAKARTA (Arrahmah.com) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirim tim medis untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang menderita akibat serangan tentara Israel.
“Tim pertama sudah berhasil masuk ke Gaza tanggal 17 Januari dan sudah bekerja di rumah sakit As Syifa di Gaza. Sabtu (24/1) besok tim kedua yang terdiri atas tujuh relawan akan berangkat ke Kairo dan langsung menuju ke basecamp kami di El Arish,” kata anggota Dewan Presidium MER-C Hendry Hidayatullah di Jakarta, Jumat (23/1).
Ia menjelaskan, tim yang terdiri atas seorang dokter umum, seorang dokter spesialis bedah umum, seorang dokter spesialis penyakit dalam, satu residen bedah syaraf dan tiga relawan non medis itu akan mendukung kegiatan tim medis MER-C yang sudah ada di Kota Gaza.
Selanjutnya MER-C juga akan mengirimkan bantuan medis berkala sesuai kebutuhan lapangan ke wilayah konflik tersebut. “Dan jika kondisi di sana sudah damai, kami akan membantu merehabilitasi fasilitas medis yang rusak akibat serangan Israel dengan dana dari masyarakat Indonesia,” papar Handry.
Hingga kini MER-C telah menggalang sekitar Rp 10 miliar dana kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina.
“Dari Rp 10 miliar dana yang terkumpul, baru terpakai Rp 2 miliar. Jika kondisinya sudah baik, dana ini akan digunakan untuk membangun kembali fasilitas medis yang rusak,” ujarnya serta menambahkan hingga kini pihaknya masih menerima bantuan dana masyarakat Indonesia untuk Palestina.
Selain MER-C, lembaga kemanusiaan lain di Indonesia seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Direktur Operasional ACT Syuhelmaidi Syukur mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan makanan dan sejumlah relawan untuk membantu rakyat Palestina.
“Kami belum bisa masuk ke Gaza, baru sampai di Aman, Yordania. Tapi kami sudah bisa memberikan bantuan makanan kepada pengungsi Palestina di sana,” katanya.
Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang bermitra dengan ACT pun siap mengirimkan dokter-dokter ahli untuk membantu kegiatan kemanusiaan di Palestina.
“Kalau dibutuhkan kami siap. Sudah ada empat dokter ahli penyakit dalam yang siap diberangkatkan bila dibutuhkan,” kata Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat PAPDI Ari Fahrial Syam.(Hanin Mazaya/sabili)