JAKARTA (Arrahmah.com) – Selain masalah Palestina, ada masalah besar lain yang menerpa umat Islam di Indonesia. “Palestina memang (masalah) besar. Yang juga besar adalah melawan program War on Terror,” kata Dr Jose Rizal Jurnalis, anggota Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
Hal itu disampaikan Jose saat menerima kunjungan utusan organisasi pro-Palestina asal Malaysia, HALUAN Palestin, di kantor MER-C, Rabu (29/6/2011).
Jose menilai program perang melawan teror yang digaungkan pemerintah sarat dengan rekayasa yang tujuannya bukan sekedar melawan teroris, tapi juga melawan Islam dan para mujahidin.
Indikasinya, kata Jose, bisa dilihat dari kecenderungan pihak pemerintah (Polri dan Densus 88) untuk memburu para mantan pejuang Afganistan yang ada di Indonesia. “Hal ini juga terjadi di negera-negara lain,” kata Jose.
Kata Jose, untuk itu MER-C tergerak untuk membantu para pihak yang menurut pemerintah terlibat melakukan aksi-aksi teror. Yakni dalam hal pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, advokasi, dan santunan kepada keluarga para tersangka teroris.
“Kita boleh beda pemahaman. Tapi sebagai sesama Muslim, mereka juga berhak mendapat perhatian dan bantuan kita,” ujar Jose.
Seorang pengurus MER-C, dr. Arief Rachman menambahkan, kejanggalan aksi war on terror juga bisa dilihat dari sisi medis. Atas permintaan keluarga terdakwa teroris, MER-C kerap diminta keterangan (second opinion) terhadap hasil visum atau otopsi yang dilansir pihak Polri.
“Dalam beberapa hal, hasil pemeriksaan kita berbeda jauh dengan keterangan Polisi,” kata Arief.
Selain itu, kata Arif, pihak keluarga tersangka teroris juga kerap diancam oleh pihak kepolisian, diarahkan untuk memakai pengacara dari polisi, dan dihalangi untuk berurusan dengan organisasi independen seperti MER-C maupun Tim Pengacara Muslim.
Aksi nyata untuk Palestina
Selain silaturahim dengan MER-C, kedatangan HALUAN Palestin ke Indonesia kali ini juga untuk menghadiri Konferensi Asia-Pasifik untuk Palestina yang berlangsung di Jakarta Convention Centre 29-30 Juni 2011.
Kepala Biro HALUAN Palestin, dr. Syed Muhammad Haleem, kedatagannya ke MER-C juga untuk meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi pro-Palestina Indonesia. Hingga kini HALUAN telah bekerjasam dengan Sahabat Al-Aqsha dan MER-C dalam pembangunan klinik gigi di kamp pengungsi Palestina di Suriah.
HALUAN juga membuat program pengadaan air bersih Gaza City dan Khan Younis, membantu rekonstruksi Masjid Syeikh Ahmad Yassin, pemberdayaan masyarakat Palestina dalam bidang usaha kecil seperti berternak sapi perah dan tekstil.
Inisiator aksi Viva Palestina, George Galloway, juga menekankan perlunya aksi nyata untuk membantu Palestina selain mengadakan konferensi-konferensi.
“Sudah terlalu bayak konferensi untuk hal ini,” kata George yang mengaku telah bersyahadat sejak 18 tahun lalu ini. (hdy/arrahmah.com)