JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam “Media Gathering” yang digelar Sabtu (16/7/2011) kemarin, MER-C memberitahukan sebuah informasi kepada publik, bahwa dana masyarakat yang dititipkan kepada MER-C, sejak 2009 hingga saat ini, sebesar Rp. 15 miliar telah direalisasikan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, GAZA Utara, Palestina, pada tanggal 14 Mei 2011.
“Agar amanah yang diberikan tidak menjadi beban bagi kami, maka uang yang diberikan masyarakat, tentu harus direalisasikan. Jika tidak, kami merasa tidak nyaman. Jangankan tidur, matipun tak nyaman,” tukas Joserizal yang didampingi Ir. Faried Thalib (Construction Division MER-C) dan relawan MER-C lainnya.
Dijelaskan Joserizal, saat ini proses pembangunan RS Indonesia di Bayt Lahiya, baru sampai pada pembangunan struktur, belum instalansi air, listrik, gas, dan alat perlengkapan medis. “Dibutuhkan dana Rp. 15 milyar lagi untuk itu. Yang penting RS Indonesia berdiri dulu,” kata Presidium MER-C.
Untuk merealisasikan Pembangunan RS Indonesia di Gaza, MER-C mengajak umat Islam untuk peduli dengan “Gerakan Rp. 20 ribu per orang”. Dari gerakan rakyat tersebut, total donasi RS Indonesia telah terkumpul uang per awal Juni- 8 Juli 2011 sebesar Rp. 621.272.964. Masih dibutuhkan dana yang lebih besar lagi untuk itu.
“Sebelum ada gerakan Rp. 20 ribu per orang, MER-C mendapat amanah dari masyarakat sebesar Rp. 15 M, dalam tempo 4 minggu. Ini bukti masyarakat Indonesia betul-betul peduli dengan saudaranya di Palestina,” kata Joserizal.
Lebih lanjut, MER-C ingin memberi gambaran, RS ini adalah bagian dari rasa persaudaraan bangsa Indonesia dengan bangsa Palestina. Jika ditanya, kenapa Palestina begitu penting? Sebab, jka melihat sejarah, dahulu Palestina adalah bangsa yang mendorong kemerdekaan Indonesia, bahkan memberikan bantuan yang nyata, ketika Indonesia berhadapan dengan Belanda. Bukti, persahabatan bangsa Palestina dengan Indonesia terjalin kuat saat itu.
“Sebelum gencatan senjata, banyak korban-korban berjatuhan di RS As-Syifa. Atas dasar itu, dirasa perlu mendirikan rumah sakit khusus traumatologi dan rehabilitasi lagi, seperti RS as-Syifa. Dikarenakan zona utara merupakan daerah konflik, yang suatu saat bisa terjadi pertempuran, maka atas dasar pertimbangan itulah RS Indonesia dibangun di daerah utara Gaza, “tukas Joserizal.
Mengenai dana pembangunan RS Indonesia di Gaza, dikatakan Joserizal, selama ini murni bantuan dari masyarakat, tidak ada bantuan dari pemerintah ataupun negara Timur Tengah, apalagi negara Barat. “Yang jelas, dana yang diterima MER-C murni dari masyarakat Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Amanah ini menjadi beban bagi kami, jika RS Indonesia di Gaza tidak terealisasi,” jelasnya.
Tidak mudah untuk masuk ke Gaza. Untuk memudahan koordinasi, MER-C telah menempatkan sejumlah relawannya di GAZA selama setahun, dan bertekad bertahan hingga rumah sakit ini selesai. “Jika keluar, sulit untuk masuk lagi. Jika sudah selesai, MER-C akan menyerahkan kepada mereka, rakyat Palestina secara bulat-bulat. Ada yang bilang, rencana mendirikan RS Indonesia di Gaza adalah mission imposible, tapi sebenarnya kita mampu.”
Salurkan ke Rekening MER-C
Sejak 23 Januari 2009, telah dilakukan penandatanganan MoU Pembangunan RSI dengan Menkes Palestina di Gaza (dr. Bassim Naim). RS Indonesia mendapat dukungan dari PM Palestina Ismail Haniya dan persetujuan dari MOH (Ministry of Health) di Gaza.
RSI didesain dalam bentuk segi 8. Terdiri dari 3 lantai, termasuk 1 lantai basement. Satu tahun berlalu, pasca Tragedi Mavi Marmara, Tim MER-C baru bisa mendapat izin masuk ke Gaza menindaklanjuti Program Pembangunan RSI (Juli 2010). Lokasi tanah RSI di Bayt Lahiya–Gaza Utara merupakan waqaf dari Pemerintah Palestina di Gaza. Luas tanah tersebut adalah 1.6261 meter persegi.
“Walau dana belum mencukupi, namun kami yakin setelah langkah pertama ini kami tapaki, Allah SWT akan memudahkan langkah kami dan menggerakkan hati lebih banyak rakyat Indonesia untuk terus mendukung program ini,” jelas Joserizal.
Jika kita betul-betul peduli dengan bangsa Palestina yang terjajah, ayo kita realisasikan pembangunan RS Indonesia di Gaza, melalui Rekening Donasi Pembangunan RSI di Gaza Palestina :
Atas nama: Medical Emergency Rescue Committee BSM, 009.0121.773BCA, 686.0153678. Atau melalui Sekretariat MER-C: Jl. Kramat Lontar No. J-157 Jakarta Pusat 10440. Telp/Fax : 021-3159235 / 3159256. Call Center : 0811 99 0176.
(voa-islam/arrahmah.com)