JAKARTA (Arrahmah.com) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) meminta agar Palang Merah Indonesia (PMI) tidak menjalin kerjasama dengan Palang Merah Israel (MDA). Pernyataan ini disampaikan Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad kepada hidayatullah.com.
“Kami meminta PMI berfikir ulang tentang rencana kerjasama dengan MDA,” kata Sarbini, Senin pagi (18/10/10).
Menurut Sarbini, setiap elemen bangsa Israel memiliki kepentingan besar terhadap bangsa Indonesia.
“Salah satunya dengan jalur kemanusiaan ini,” terang Sarbini.
Kerjasama kemanusiaan ini, kata Sarbini, bisa menjadi pintu masuk bagi Israel untuk membuka hubungan bidang-bidang lain dengan Indonesia. “Israel itu bangsa yang licik. Lebih baik batalkan kerjasama itu,” tegasnya.
Dikabarkan sebelumnya, Ahad (17/10), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, diundang mengunjungi Pusat Pengolahan Darah Palang Merah Israel (MDA) di Tel Aviv, Israel.
Selama sekira satu setengah jam, JK meninjau antara lain ruangan proses penyediaan bank darah, proses fraksionasi plasma darah, dan sistem manajemen ambulans di kota Tel Aviv. JK diterima Professor Eilat Shinar, Blood Service Director dari Magen David Adom (Palang Merah Israel).
Kepada JK, Shinar menawarkan kerja sama pelatihan dan pendidikan terkait dengan transfusi darah dan pengolahan plasma darah untuk PMI.
Menyambut ajakan tersebut, JK mengaku akan menindaklanjutinya dalam rangka meningkatkan SDM relawan dan staf PMI. “Untuk urusan kemanusiaan dan sistem manajemen transfusi darah mereka, kita akan saling tukar pengalaman,” ujar mantan Wakil Presiden RI ini.
Ketika ditanya tentang hubungan kerja sama PMI dan Palang Merah Israel yang di mata sebagian besar orang di Indonesia adalah wilayah yang sensitif, JK berujar ringan, “Ini bukan urusan politik, ini semata mata urusan kemanusiaan.” (hdytlh/arrahmah.com)