MALUKU (Arrahmah.com) – Bersama elemen masyarakat, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) sedang bergotong royong membangun rumah sakit di Galela, Kab. Halmahera Utara, Maluku Utara.
Setiap hari, sekitar 15 – 20 warga Galela dari setiap kelurahan bergotong royong membantu pembangunan Rumah Sakit MER-C di wilayah ini. Bahkan pernah pada suatu hari libur, tepatnya akhir Februari lalu, jumlah warga yang berkumpul di lokasi pembangunan RS di Desa Towara dikabarkan mencapai 200 orang. Warga “tumplek blek” di lokasi ini. Mereka datang bukan untuk mencari pekerjaan ataupun mengharapkan upah tambahan dari proyek pembangunan ini karena memang tidak ada upah yang dijanjikan.
Semua dilakukan dengan oleh warga atas dasar sukarela dan keikhlasan karena mereka ingin turut memberikan sumbangsihnya pada program pembangunan Rumah Sakit yang memang keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat setempat.
Berawal dari kegiatan klinik sosial yang diadakan oleh MER-C di wilayah yang pernah mempunyai sejarah kelam akibat konflik SARA ini. Kegiatan klinik sosial yang dimulai sejak Oktober 2006 atas kerjasama dengan BNI 46 ternyata mendapat sambutan yang sangat positif dari warga. Hingga akhirnya salah seorang warga mewaqafkan sebidang tanahnya seluas 4.000 m2 kepada MER-C dan berharap MER-C bisa memfasilitasi pembangunan Rumah Sakit di atas tanah waqaf ini.
Semangat penggalangan dana untuk RS terus berlanjut. Setiap KK (Kepala Keluarga) di Galela kemudian juga ikut memberikan donasi sesuai kesanggupan mereka. Masyarakat Galela mulai dari yang kurang mampu sampai yang mampu bahkan pemerintah daerah setempat juga turut memberikan bantuannya. Selain donasi dalam bentuk dana, donasi dalam bentuk barang pun terus berdatangan ke tanah waqaf RS.
Melihat jumlah donasi yang sudah masuk, akhirnya dicapailah kesepakatan untuk memulai pembangunan RS secara bertahap sementara upaya penggalangan dana akan terus dilakukan. Kesepakatan ini ditandai dengan acara peletakan batu pertama yang digelar pada tanggal 18 Desember 2010.
Kemudian pada Februari 2011, pembangunan pondasi RS MER-C di Galela resmi dimulai. MER-C mengirimkan 4 relawan dari Divisi Konstruksi ke Galela untuk membantu pembangunan ini.
Ketika pembangunan dimulai, keterlibatan dan partisipasi masyarakat yang begitu besar kembali terlihat. Ternyata tidak hanya memberi bantuan dalam bentuk materi. Keahlian, kemampuan dan tenaga pun mereka berikan. Mulai dari para insinyur lokasi yang memberikan keahliannya untuk program ini hingga para warga Galela yang juga bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk bergotong royong setiap hari secara bergiliran membantu proses pembangunan dengan menjadi tukang batu, tukang kayu, dsb.
MER-C mengakui butuh dukungan masyarakat untuk ikut membantu pembangunan RS ini agar harapan masyarakat Galela adanya sebuah fasilitas kesehatan bisa segera terwujud. (hidayatullah/arrahmah.com)