NAIROBI (Arrahmah.com) – Pemerintah Kenya berencana untuk menutup dua masjid di Mombasa menyusul serangan terhadap masjid tersebut awal bulan ini. Serangan terhadap masjid tersebut menuai kritik dan kecaman dari para pemimpin Muslim. Mereka memperingatkan bahwa langkah tersebut akan semakin memicu radikalisasi di kota Mombasa.
“Itu merupakan langkah yang tidak dapat diterima,” kata anggota komite Masjid Jamia Nairobi, Ibrahim Lethome, kepada website Sabahi, Senin (11/2/2014), sebagaimana dilansir onislam.net.
“Ini hanya akan memperburuk situasi dengan mengganggu para pemuda. Semakin memperkuat perasaan di antara mereka bahwa pemerintah menghancurkan mereka, membuat mereka menjadi radikal,” tambahnya.
Jamia mengomentari ancaman yang dikeluarkan oleh Komisaris Wilayah Mombasa Nelson Marwa untuk menutup dua masjid yaitu Masjid Mussa dan Masjid Sakina di kota Mombasa, setelah insiden serangan pekan lalu.
Serangan terhadap masjid terjadi pada tanggal 2 Februari ketika ratusan polisi bersenjata berat mengepung Masjid Musa di Mombasa selama beberapa jam, berusaha untuk membubarkan seminar sehari yang diselenggarakan oleh pemuda di masjid yang diduga sedang membahas aturan Islam tentang Jihad.
Dalam kejadian tersebut, sejumlah orang tewas, sementara beberapa lainnya terluka.
“Kami menduga masjid tersebut tidak hanya sebagai tempat pelatihan, tetapi juga sebagai lahan perekrutan untuk al-Shabaab, dan satu-satunya cara kita bisa mengatasi mereka adalah dengan menutup masjid tersebut,” kata Marwa Sabahi, meskipun ia tidak menentukan secara pasti tanggal penutupannya.
Masjid Musa telah menarik perhatian pasukan keamanan Kenya selama beberapa tahun terakhir karena diduga merekrut para pemuda di Kenya untuk bergabung dengan kelompok Al Shabaab Somalia yang berjuang untuk membentuk Syari’at Islam di Somalia.
Lethome memperingatkan bahwa tindakan penutupan masjid akan melanggar kebebasan beribadah ummat Muslim dan akan dianggap sebagai hukuman terhadap komunitas Muslim secara keseluruhan.
Pada bulan Agustus 2012, Khatib di masjid tersebut, yaitu Sheikh Aboud Rogo tewas dalam sebuah penembakan oleh orang-orang yang diyakini dari pihak kepolisian Kenya, dengan tuduhan karena khotbah-khotbahnya yang menasihati pemuda di Kenya untuk bergabung dengan Al Shabaab.
Pada Oktober 2013, penerus Rogo Sheikh Ibrahim Omar, juga ditembak mati dalam situasi yang sama. (Ameera/Arrahmah.com)