KAIRO (Arrahmah.com) – Sekelompok hacker membobol situs stasiun TV Nasional Mesir sebagai bentuk protes atas keberpihakan stasiun TV nasional tersebut kepada aparat keamanan.
Meski enam orang demonstran tewas dan enam ratusan lainnya terluka oleh kebrutalan aparat keamanan dan intelijen Mesir dalam upaya pembubaran demonstrasi rakyat di lapangan at-Tahrir Jum’at malam (18/11/2011) hingga Sabtu malam (19/11/2011), stasiun TV Nasional Mesir sama sekali tidak meliputnya. Padahal media massa dan media elektronik di seluruh dunia melaporkan tragedi terbaru ini.
Di situs jejaring sosial facebook dan twitter, kritikan tajam terus mengalir kepada stasiun TV Nasional Mesir. Stasiun TV tersebut dianggap pro-rezim Dewan Militer dan tidak melakukan pemberitaan yang obyektif terkait demontrasi rakyat di lapangan at-tahrir, Jum’at (18/11/2011) dan Sabtu (19/11/2011) kemarin.
Setelah keberhasilan membobol situs online, para pengguna twitter bahkan mulai menyerukan ajakan untuk menduduki stasiun TV Nasional Mesir. Jika seruan ini dilaksanakan dan stasiun TV nasional Mesir jatuh ke tangan para demonstran, maka revolusi rakyat yang menjatuhkan Husni Laa Mubarak akan kembali terulang. Akankah Dewan Militer yang pro-Israel dan Barat akan menemui nasib yang sama?
(muhib al-majdi/arrahmah.com)