Jamaah Muslimim (Hizbullah) berkeyakinan bahwa khilafah yang dinantikan seluruh umat Islam sesungguh telah tegak sejak 1372 Hijriah atau tahun 1953 Masehi, di Indonesia, dengan Imamnya DR. Syaikh Wali Al-Fattaah, dan pada tahun 1976 sampai sekarang dilanjutkan oleh Imam Muhyiddin Hamidy.
Dalam siaran persnya, Humas Lajnah Tanfidz Jamaah Muslimin (Hizbullah) Ali Farkhan Tsani menyatakan, tegaknya khilfah itu bukan terjadi secara spontan, melainkan melalui berbagai pencarian yang memakan waktu lama. “Setelah melalui berbagai liku-liku pencaharian khilafah penerus Khulafaurrasyidin keberbagai belahan dunia, maka dalam sidang Ahlul Hali Wal-Aqdi di Masjid Sunda Kelapa, maka ditetapkan Wali Al-Fattah sebagai Imamnya,” jelasnya.
Untuk itu, Jamaah Muslimin menyerukan kepada semua muslim untuk bersatu di bawah bendera khilafah semata-mata didasari keyakinan bahwa berpegang teguh dan taat melaksanakan Al-Quran dan Assunnah, untuk meraih kejayaan dan kebahagiaan.
“Apapun langkah yang ditempuh kaum muslim selama ini senantiasa terpuruk dan tertindas, karena tercerai berai dalam fiqrah-fiqrah dan tidak menyatukan diri di bawah kepemimpinan seorang khilafah,” imbuhnya.
Maklumat tetang tegaknya khilafah itu, akan disampaikan dalam Tabligh Akbar menyambut bulan suci Ramadhan 1428 H, pada 2 September 2007, di Pondok Pesantren Al-Fattah Cileungsi, Bogor. Dalam tabligh itu juga memberikan seruan kepada seluruh kaum muslim agar menyatukan barisan melawan kedzaliman zionis Israel. Dan rencananya, akan dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia yang berasal dari Fatah Fariz Al-Mehdawi, serta Menpora Adhyaksa Dault.
Sumber: Eramuslim