Oleh: Ustadz Budi Ashari, Lc.
(Arrahmah.com) – Al Hasan Al Bashri rahimahullah, imam besar Tabi’in didatangi oleh seorang budak. Hari itu sudah memasuki bulan berkah Ramadhan. Budak itu meminta kepada Al Hasan di masjid untuk ceramah tentang keutamaan membebaskan budak di Bulan Ramadhan.
Al Hasan diam…
Hari kedua, budak itu datang lagi dan meminta hal yg sama kepada Al Hasan.
Al Hasan pun masih diam…
Hari ketiga, budak itu datang lagi dan meminta hal yg sama kepada Al Hasan.
Al Hasan tetap diam…
Dan Ramadhan pun berlalu, tidak sekali pun Al Hasan bicara tentang keutamaan membebaskan budak di Bulan berkah itu.
Setahun berlalu….
Ramadhan datang menyapa kembali.
Malam tarawih pertama, Al Hasan ceramah tentang keutamaan membebaskan budak di Bulan Ramadhan.
Apa hasilnya?
Tak ada satu pun tuan di masjid itu kecuali membebaskan budaknya.
“Imam, mengapa setahun yg lalu aku sudah memintau engkau bicara tetapi baru tahun ini engkau menyampaikannya?”
Imam Al Hasan Al Bashri menjawab: “Tahun lalu aku blm punya uang. Tahun ini aku dikarunia rizki hingga aku bisa membeli budak dan membebaskannya. Baru aku bicara.”
Dahsyatnya keteladanan yang mengawali pengajaran…
Menunda setahun lebih baik, daripada hari ini hanya retorika belaka…
(*/arrahmah.com)